Sabtu, 10 November 2012

ayat muhkam dan mutasyabih

Mata Kuliah     : Ulumul Qur’an
Sumber             : Dr. Rosihon Anwar, M.Ag.Ulumul Qu’an


        A.        Pengertian Muhkam dan Mutasyabih

[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maknanya jelas, sedangkan ayat mutasyabih tidak jelas atau belum dipahami.
[  Ayat-ayat muhkam  adalah ayat yang tidak memunculkan kemungkinan arti sisi lain, sedangkan ayat-ayat mutasyabih mempunyai kemungkinan sisi arti banyak.
[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui dengan gamblang, baik melalui takwil maupun tidak. Adapun ayat-ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya hanya dapat diketahui oleh Allah.
[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang berdiri sendiri (dalam pemaknaannya), sedangkan ayat-ayat mutasyabih bergantung pada ayat lain.
[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maksudnya segera dapat diketahui tanpa penakwilan, sedangkan ayat-ayat mutasyabih memerlukan penakwilan untuk mengetahui maksud ayat tersebut.
[  Ayat-ayat muhkam ayat yang lafadz-lafadznya tidak berulang-ulang, sedangkan ayat-ayat mutasyabih lafadz ayatnya berulang-ulang.
[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maknanya dapat dipahami langsung oleh akal, seperti bilangan rakaat shalat, kekhususan bulan ramadhan untuk pelaksanaan puasa wajib atau tentang zina dilarang untuk mendekatinya, sedangkan ayat-ayat mutasyabih tidak dapat dipahami secara langsung.
[  Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang berbicara tentang kefardhuan, ancaman , dan janji, sedangkan ayat-ayat mutasyabih berbicara tentang kisah-kisah dan perumpamaan-perumpamaan.


         B.        Sikap Para Ulama terhadap ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih

[  Ulama Khalaf : yaitu para ulama yang berpendapat perlunya menakwilkan ayat-ayat Mutasyabih yang menyangkut sifat Allah sehingga melahirkan arti yang sesuai dengan keluhuran Allah.
[  Ulama Salaf : yaitu para ulama yang mempercayai dan mengimani ayat-ayat Mutasyabih dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah sendiri.

         C.        Hikmah Keberadaan Ayat Muhkam dan Mutasyabih

[  Memperlihatkan kelemahan akal manusia
[  Memberikan pemahman abstrak-alamiyah kepada manusia melalui pengalaman indrawi yang biasa disaksikannya.
[  Teguran bagi orang-orang yang mengotak atik ayat mutasyabih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar